Keutamaan pedagang yang jujur dan amanah
Rasulullah ﷺ bersabda :
“Kalau keduanya
(pedagang dan pembeli)
bersifat jujur dan menjelaskan
(keadaan barang dagangan atau
uang pembayaran)
maka Allah akan memberkahi keduanya
dalam jual beli tersebut,
tapi kalau keduanya berdusta dan
menyembunyikan (hal tersebut)
maka akan hilang keberkahan jual beli tsb”.
(HR. Bukhari no. 1973 dan Muslim no. 1532)
Bahkan seorang pedagang yang
mempunyai sifat² terpuji ini akan
mendapatkan pahala dan keutamaan
besar di sisi Allah Ta’ala.
Rasulullah ﷺ bersabda :
“Seorang pedagang muslim yang jujur
dan amanah (terpercaya)
akan (dikumpulkan) bersama para :
- Nabi ﷺ,
- orang² shiddiq dan
- orang² yang mati syahid
pada hari kiamat (nanti)”.
(HR Ibnu Majah no. 2139, al-Hakim no. 2142 dan ad-Daraquthni no. 17, dalam sanadnya ada kelemahan, akan tetapi ada hadits lain yang menguatkannya, dari Abu Sa’id al-Khudri رضي الله عنه, HR at-Tirmidzi no. 1209 dan lain². Oleh karena itu, hadits dinyatakan baik sanadnya oleh imam Adz-Dzahabi dan Syaikh Al-Albani lihat “Ash-Shahiihah” no. 3453).
Imam At Thalibi رَحِمَهُ الله berkata tentang hadits ini :
“Barangsiapa yang selalu
mengutamakan sifat jujur dan amanah
maka dia termasuk golongan orang² yang :
- taat (kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى) dan
- kalangan orang² Siddiq, dan
- orang² yang mati syahid,
tapi barangsiapa yang selalu memilih
sifat dusta dan khianat
maka dia termasuk golongan orang²
yang durhaka (kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى)
dari kalangan orang² fasiq
(buruk/ rusak agamanya) atau pelaku maksiat.”
(Syarhu Sunani Ibni Majah no 155)
Bersambung..
Semoga bermanfaat.
إِنْ شَاءَ اللّٰه