Asy-Syekh Muhammad Syakir رحمه الله berkata :

“Wahai anakku..
Apabila kamu berolahraga atau
berjalan bersama teman²mu,
berhati²lah jangan memenuhi jalan umum
sehingga mengganggu orang
yang hendak lewat.
Dan jangan berjajar di jalan umum.
Apabila jalan yang kalian lewati itu lebar,
berjalanlah dua²,
bila jalan itu sempit,
berjalanlah satu persatu.

Wahai anakku..
Sungguh jalan umum itu bukan
milik seseorang,
tetapi setiap orang yang lewat
berhak atas jalan itu.
Karena itu jangan sekali² kalian
memenuhi jalan umum sambil bergurau,
hal demikian tidak patut dilakukan
oleh kaum terpelajar,
yang akan menjatuhkan martabat mereka di mata manusia.

Wahai anakku..
Apabila kamu melihat ditengah jalan
ada sekelompok orang yang berjalan
sambil bergurau,
hendaklah kamu tidak ikut terpancing
atau mendekati mereka,
sebab kemungkinan besar hal tersebut
menjadi penyebab kehinaanmu
atau kamu dituduh melakukan sesuatu
yang tidak kamu lakukan.

Wahai anakku..
Janganlah kamu terpancing bila ada
seseorang yang mengganggumu
ditengah keramaian manusia,
jangan kamu membalas seperti yang dia lakukan,
maafkanlah orang yang menggangumu,
tentu Allah akan mengangkat martabatmu :
“Dan balasan suatu kejahatan adalah
kejahatan serupa.
maka barangsiapa memaafkan dan
berbuat baik,
maka pahalanya atas tanggungan Allah.”
(QS. Asy-Syuura: 40)

Dengan akhlak seperti inilah
Allah ta’ala telah mendidik kita
melalui kitab-Nya yang mulia.

Wahai anakku..
Apabila kamu keluar dari Masjid atau
rumah untuk membeli suatu kebutuhan, seperti :

  • makanan,
  • minuman,
  • pakaian dan sebagainya,
    jangan kamu dengar dan tanggapi
    perkataan orang² jahil (bodoh)
    yang kasar dan hina,
    jauhkan dirimu dari mereka.

Dan hindarilah tawar menawar dgn penjual,
jika kamu setuju dengan harga yang
telah ditentukan,
maka bayarlah.
Jika tidak,
tinggalkanlah dengan sopan.

Jangan kamu tawar suatu barang
jika tidak bermaksud membelinya.
karena hal itu akan membuat mereka
mengucapkan perkataan yang hina.

Wahai anakku..
Apabila kamu berbicara dengan seseorang :
jangan kamu keraskan suaramu
melebihi suara teman bicaramu.
Jadilah kamu seorang yang halus dan
sopan dalam pembicaraan.
Jangan kamu bicara dengan kata²
yang menjatuhkan martabatmu
dihadapan teman bicaramu,
walaupun orang itu sebaya dan setaraf
denganmu dalam usia atau kedudukan.
Apabila ada orang yang bicara denganmu,
dengarkan baik², dan
jangan kamu menanggapinya dengan
keras dan kasar,
”Pergaulilah manusia dgn akhlak yg baik.”
(Washoya Aba’ lil Abnaa’ Asy-Syekh Muhammad Syakir rahimahullah, dars 8, adab olahraga dan berjalan di jalan umum, cetakan Maktabah al-‘Arif lin Nasyri wat tauzi’ 1413H/1993M)

Semoga bermanfaat.
إِنْ شَاءَ اللّٰه