(Workshop Guru SD-SMP AL IMAM ISLAMIC SCHOOL)

Perkembangan teknologi tidak bisa dipungkiri menyentuh setiap lapis kehidupan manusia. Bahkan tak jarang kita temui, anak anak sudah mampu mengoperasikan gadget. Maka anak sedikit banyak mendapatkan efek samping paparan dari dunia digital. Yang terlihat jelas adalah meningkatnya jumlah anak yang mengalami speech delay dan kesulitan bersosialisasi.

Hal tersebut membuat dunia Pendidikan menjadi dunia yang dinamis. Banyak ilmu Pendidikan yang berkembang seiring tuntutan zaman Dan seorang guru harus mau menerapkan prinsip Long Life Learner agar memiliki pemahaman yang selalu terbaharui dan mampu mendampingi perkembangan anak didik dengan maksimal.

Berdasarkan pada kebutuhan di atas, maka di awal Agustus Yayasan SAPIN Darussalam megadakan workshop untuk seluruh guru dan karyawan PG – TK – SD – SMP Al Imam Islamic School dengan bahasan penanganan anak berkebutuhan khusus.

Dengan narasumber ketua IKATWI-JATIM, ibu Afiyah Latifah sekaligus pemilik rumah terapi Almas, workshop sudah ramai dari pagi. Dimulai dengan pembahasan apa yang disebut berkebutuhan khusus, pengelompokannya sampai ciri-cirinya. Dari sesi 1 guru mendapatkan pemahaman bahwa berkebutuhan khusus bukan hanya cacat ecara fisik, namun sangat luas ranahnya. secara garis besar, ada 3 kategori berkebutuhan khusus, yaitu :

  1. Gangguan perilaku
  2. Gangguan emosi
  3. Gangguan bicara

Mengapa gangguan gangguan tersebut harus diatasi? Agar anak anak mampu beradaptasi dan kooperatif dengan orang lain dan tidak menjadi anak yang anti sosial. Anak anak juga bisa berkembang menjadi mandiri dan berkarakter kuat sekaligus mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Dengan demikian, anak insyaa Allah tidak menjadi korban bullying maupun menjadi pelaku bully.

 Di sesi selanjutnya, sesi pembahasan permasalahan permasalahan yang sudah diberikan guru kepada narasumber satu minggu sebelum workshop via Kepala Sekolah. Narasumber mengajak guru guru untuk berlatih mengenali permasalahan permasalahan yang ada di kelas, termasuk dalam kategori gangguan apa yang mereka temukan. Pembahasan yang detil sampai latar belakang pola asuh orangtua juga dibahas karena pola asuh sangat terkait dengan pembentukan karakter dan sikap anak. Banyak simulasi diberikan sehingga guru mendapatkan ilmu baru bagaimana penanganan terhadap anak anak yang berkebutuhan khusus.

Workshop yang dijadwalkan selesai pukul 14.00 pun baru bisa ditutup pukul 16.00 karena keseruan sesi tanya jawab antara guru dan narasumber. Sebelum ditutup dengan foto bersama, ada sesi doorprize bagi guru guru yang bisa menjawab pertanyaan dari narasumber.